Minggu, 30 Oktober 2011

DAFTAR PUSTAKA


KONSEP Latihan. Kuliah PENDIDIKAN KEBUGARAN JASMANI Prof. Dr. Suharjana, M.Kes
Konsep pendidikan kebugaran jasmani. Kuliah PENDIDIKAN KEBUGARAN JASMANI Prof. Dr. Suharjana, M.Kes
http://blog.uny.ac.id/humasfikuny/2009/06/02/tes-kebugaran-fik/
Kesehatan lingkungan. Ricki M. mulia. Penerbit graham ilmu
http://afand.abatasa.com/post/detail/2456/pengertian-sehat

TES DAN PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI


ADA 2 MODEL TES
  1. TES TIAP KOMPONEN KEB.JASMANI
  2. TES BATERY (TES BERANGKAI)
TES AEROBIK
.LARI 12 MENIT/lari 2,4 km
2. MULTISTAGE FITNES TES
3. TES BALKE 15 MENIT
4. LARI DIATAS TREATMIL
5. SEPEDA STATIS
6. TES NAIK TURUN BANGKU
7.UNTUK ANAK SD TES LARI 800M S/D 1000M
TES KEKUATAN DAN KETAHANAN OTOT
         PUS-UP
         BACK-UP
         SIT-UP
         SQUAT JUMP
TES POWER
         LONCAT TEGAK
         LOMPAT JAUH TANPA AWALAN
         LEMPAR BOLA
TES KECEPATAN
LARI SPRINT 20M,30M,40M,50M,100M

TIPS GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA


Upaya peningkatan status gizi untuk membangun sumber daya manusia yang berkuwalitas pada hakekatnya harus di mulai sendiri mungkin, yakni sejak manusia itu masih berada dalam kandungan(janin).
Oleh karena itu diusia remaja perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesehatan dan status gizi, mengingat remaja merupakan calon orang tua generasi penerus dan sebagai sumber daya pembangunan yang optimal.
Perempuan remaja yang terpelihara kesehatannya akan menjadi calon ibu yang sehat memasuki masa perkawinan. Jika kondisi sehat ini dapat dipertahankan termasuk masa hamil maka saat melahirkan kelak akan menurunkan anak yang sehat dan tangguh.
Laki-laki remaja yang sehat akan menjadi pemuda yang tegar, yang pada akhirnya diharapkan menjadi tenaga kerja yang handal dan berkualitas dengan kinerja yang tinggi. Dissi lain, perilaku gizi yang sudah banyak dijumpai pada masa remaja. Adanya kecenderungan untuk mengikuti pola dan gaya hidup modern membuat remaja lebih menyukai makan diluar rumah bersama kelompoknya.
Perempuan remaja sering mempraktekan diet dengan cara yang kurang benar seperti membatasi dan mengurangi frekuensi makan untuk mencegah kegemukan. Akibat dari perilaku yang kurang tepat ini tumbuhlah masalah gizi pada remaja, seperti terlalu kurus, anemia gizi besi dan kekurangan kalsium, oleh karena itu kelompok remaja perlu mendapatkan pembekalan dalam berperilaku gizi yang baik dan benar melalui penerapan pedoman umum gizi seimbang ( PUGS)
PUGS untuk remaja ini membuat 9 pesan melalui:
1.      Makanlah aneka ragam makanan
2.      Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy
3.      Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energy
4.      Batasi konsumsi lemak dan minyak.
5.      Gunakan garam beryodium.
6.      Makanlah makanan sumber zat energy
7.      Biasakan makan pagi
8.      Minumlah air bersih aman dan cukup jumlahnya
Lakukanlah kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

TES KEBUGARAN


Badan sehat dan bugar, tentu menjadi idaman setiap orang. Namun tak setiap orang benar-benar tahu pasti bugar tidaknya tubuh masing-masing sebelum di tes dengan tes kebugaran. Kebugaran jasmani yang baik meruapkan modal utama bagi seseorang untuk melaukan aktifitas fisik secara berulang dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelelahan yang berarti. Tujuan dari tes kebugaran jasmani diharapkan seseorang atau civitas akademika UNY mampu bekerja dengan produktif , efisien, dan tidak mudah terserang penyakit, bersemangat berprestasi secara optimal, dan tangguh dalam mnyelesaikan tugas-tugasnya. Kebugaran jasmani yang optimal dapat diperoleh melalui latihan fisik yang benar, teratur, dan terukur. Selain itu, mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta memperhatikan aktifitas rekreasi sebagai penyeimbang kondisi fisik dan mental sangat penting dalam menjaga kebugaran jasmani.Tes kebugaran merupakan tes yang bertujuan untuk mengukur bugar tidaknya tubuh kita. Apabila kita melakukan sesuatu dan fisik terasa sangat letih, padahal seharusnya tidak, maka bisa jadi kita memang kurang bugar. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke 45 menggelar tes kebugaran dan pemeriksaan gizi untuk civitas akademika dan pegawai administrasi di UNY. Tes berlangsung jumat pagi (1/5), bertempat di stadion atletik FIK. Rektor UNY, Dr. Rochmat Wahab, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa dan semangat yang kuat sehingga dapat meningkatkan etos kerja. Nampak Rektor UNY bersemangat mengitari lapangan stadion atletik, dengan langkah lari pelan, tapi teratur (tidak berhenti berjalan kaki), `Pak Rektor` mampu mengitari 4 kali putaran di lapangan sepanjang keliling 400 meter persegi.
Kegiatan diwali dengan penimbangan badan dan pengukuran tekanan darah (tensi), selanjutnya atas aba-aba Rektor UNY, seluruh peserta berlari mengitari lapangan stadion selama kurang lebih 12 menit. Nampak ikut lari mengitari lapangan: Pembantu Rektor II, Dekan FISE, tuan rumah Dekan FIK, dosen dan pegawai administrasi sekitar 70 peserta yang ikut berlari.
Menurut Yudik Prasetyo, panitia kegiatan tes kebugaran menjelaskan bahwa untuk melihat baik buruknya status gizi seseorang diukur dengan norma indek masa tubuh (IMT) Adapun rumus untuk mencari IMT adalah berat badan (dalam kg) dibagi tinggi badan (dikonversikan dalam meter persegi). Tabel ukurannya berdasarkan panduan dari kemenegpora sbb.:
1. Status gisi lebih apabila IMT lebih besar dari 24
2. Status gizi normal apabila IMT antara 19 – 24
3. Status gizi kurang apabila IMT kurang dari 19
Jika semisal berat seseorang 54 kg dan tingginya 160 berarti: 54: (1,6 X 1,6) = 21,09
Berarti yang bersangkutan termasuk kategori normal.
Selain mengukur IMT, diukur pula konversi tes jalan/ lari selam 12 menit, yang menurut norma skor tes jalan antara laki-laki dan perempuan berbeda tabel pengukurannya. Tabel konversi tes jalan/ lari selam 12 menit, sbb.:
Norma Skor Tes Jalan / Lari 12 menit (laki-laki)
KATEGORI
USIA (Tahun)
20 – 29 Tahun
30 – 39 Tahun
40 – 49 Tahun
50 – 59 Tahun
Istimewa
>2,65
>2,53
>2,48
>2,33
Baik
2,41 – 2,64
2,35 – 2,51
2,25 – 2,46
2,10 – 2,32
Cukup
2,12 – 2,40
2,11 – 2,34
2,01 – 2,24
1,88 – 2,09
Kurang
1,96 – 2,11
1,90 – 2,10
1,83 – 2,00
1,66 – 1,87
Sangat Kurang
<1,95
<1,89
<1,82
<1,65
Norma Skor Tes Jalan / Lari 12 menit (Perempuan)
KATEGORI
USIA (Tahun)
20 – 29 Tahun
30 – 39 Tahun
40 – 49 Tahun
50 – 59 Tahun
Istimewa
>2,17
>2,09
>2,01
>1,91
Baik
1,97 – 2,16
1,91 – 2,08
1,80 – 2,00
1,71 – 1,90
Cukup
1,80 – 1,96
1,71 – 1,90
1,59 – 1,79
1,51 – 1,70
Kurang
1,54 – 1,79
1,53 – 1,70
1,42 – 1,58
1,35 – 1,50
Sangat Kurang
<1,53
<1,52
<1,41
<1,34
Semisal Pembantu Dekan I FIK, usia 49 tahun, menyelesaikan 1620 meter (1,62 km) dalam waktu 12 menit. Maka untu mengukur kategorinya dapat melihat tabel di atas. Artinya, 1,62 masih sangat kurang. (ratnae)